Seorang gadis kecil mengenakan gaun terbaiknya, berlari kecil di sebuah taman mawar. Wajahnya diselimuti keceriaan berlebih, kulitnya bercahaya putih dan mulus, senyum segaris yang sangat inocent. Hidungnya mungil dan pipinya berona pink.
Tiba-tiba saat bermain datanglah seorang pangeran dari negeri antah berantah. Ia menunggangi kuda putih dengan bulu yang nyaman dan lembut. Pangeran agak tampan itupun bergumam: sudah lama sekali aku tak mengunjungi kebun mawar ini.
Tak disangka ternyata sang gadis terpesona dengan kehadiran sang pangeran. Pangeran segera menyadari kehadiran sosok gadis itu. Sang pangeranpun turun dari kudanya menghampiri sang gadis. Entah apa yang membuat sang pengeran mau menghampiri seorang gadis biasa,seorang bangsawan turun dari kuda putihnya hanya untuk rakyat jelata? Entahlah apa yang membuatnya turun dan menghampiri gadis itu. Aku pun tak tahu
Sang gadis yang tak tahu apa-apa langsung memberikan senyuman terindahnya saat pangeran menghampiri, memegang tangannya dan mencium tangannya. Sang pangeran mengajak gadis kecil itu menunggangi kuda bersamanya. Menemaninya menikmati harumnya mawar.
Sang gadis sangat senang, berbincang banyak dengan seorang pangeran. Hal yang sangat jarang terjadi dalam hidup sang gadis kecil. Apalagi setelah sang pangeran mengajaknya singgah sejenak di istananya. Sang gadis melonjak gembira saat sang pangeran menjamunya dengan hidangan yang sangat lezat, apalagi sang pangeran sesekali menyuapi gadis kecil itu. Pangeran pun tersenyum kecil melihat tingkah lagu sang gadis. Gadis kecil sangat senang dan nyaman tinggal di tempat tersebut
Namun langit mulai gelap. Sang gadis harus pulang. Tapi sang pangeran mengatakan kalau gadis itu boleh datang kapanpun sesukanya.
Sekembainya ke rumah, ternyata desanya diporak porandakan oleh peri hitam. Peri kejam yang tak pernah lelah membuang setiap kebahagiaan dalam hidup orang lain.
Gadis kecil berlari ke istana, malaporkan apa yang telah terjadi di desanya. Sang pangeran dengan sigap bertindak. Pasukan diturunkan untuk membunuh peri hitam namun segala upaya gagal dilakukan. Hingga akhirnya sang gadis kecil angkat bicara, sebenarnya dia tahu bagaimana cara mengalahkan sihir jahat peri hitam. Yaitu memasukan jiwanya dalam sangkar hitam yang terletak di dalam kebun mawar.
Tibalah saatnya memasukkan jiwa peri hitam ke dalam kurungan kegelapan,sebuah kurungan yang sangat menyiksa jiwa.
Ternyata sang pangeran malah mengarahkan kurungan tersebut ke arah gadis kecil, jiwa gadis kecil terkurung dalam kurungan kegelapan.
Kau tahu mengapa sang pangeran malah mengurung gadis kecil itu? Sang pangeran ternyata adalah jelmaan iblis jahat yang selama ini mencari jiwa putih agar dia bisa hidup abadi. Iblis itu bersekongkol dengan peri hitam untuk menangkap jiwa putih. Agar mereka bisa hidup kekal abadi selamanya.
Hingga saat ini jiwa peri putih masih berada dalam kurungan kegelapan. Sakit. Merana. Dihianati. Dan tak mengerti mengapa pangeran itu tega menyiksanya dalam kurungan kegelapan.
Gadis kecil terus menangis,menangis dan menunggu akan ada sosok pangeran yang sebenarnya menolong jiwanya yang saat ni terkoyak, kotor dan berdarah.
Menuggu dan terus menunggu.
Hingga ia terlelah dalam tangisanya dan tertidur.
Entah besok ia bisa bangun kembali atau ternyata tidur dalam hati yg penuh kegelapan itu selamanya.
Selamanya
Karna sang pangeran kuda putih
Pangeran baik hati yang ternyata jelmaan iblis
Pangeran yang menghancurkan hatinya hingga berkeping-keping
Pangeran